Back

Kurs Rupiah Indonesia di 16.708 per Dolar AS setelah PMI Manufaktur S&P Global Indonesia yang Lemah

  • Kurs Rupiah Indonesia melemah ke 16.708 terhadap Dolar AS (USD) pada Rabu.
  • Sektor manufaktur Indonesia S&P Global bulan Maret turun ke 52,4, namun masih sedikit lebih baik dari prakiraan analis.
  • Kekhawatiran terhadap resesi di AS meningkat, status Dolar AS sebagai mata uang safe-haven utama mungkin akan berakhir.

Kurs Rupiah Indonesia (IDR) lebih lemah 16.708 melawan Dolar AS (USD) pada hari Rabu, seperti yang ditunjukkan oleh Grafik Investing. Pasangan mata uang USD/IDR dibuka di 16.555 dan mencatatkan tertinggi sejauh ini di 16.737, menguat 82 poin atau 0,49% di sesi Asia setelah rilis data PMI Manufaktur S&P Global. Sementara itu Indeks Dolar AS (DXY) tengah diperdagangkan lebih rendah di 103,86.

S&P Global melaporkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Maret turun ke 52,4, lebih lemah dari level tertinggi 11 bulan yang tercatat pada bulan Februari di 53,6, namun sedikit lebih tinggi dari prakiraan analis yang mengharapkan penurunan ke 52,2. Pelemahan ini menekan Rupiah Indonesia terhadap Dolar AS saat pasar Indonesia yang masih ditutup sehubungan dengan libur panjang Hari Raya Idul Fitri.

Usamah Bhatti, Ekonom di S&P Global, mengatakan survei Maret menunjukkan perkembangan positif untuk sektor manufaktur Indonesia. Produksi dan pesanan baru terus meningkat hingga akhir kuartal pertama, didorong oleh permintaan yang kuat dan kepercayaan klien.

Ia juga menyebutkan bahwa permintaan diprakirakan tetap positif dalam jangka pendek dan menengah, dengan aktivitas bisnis yang meningkat kuat dalam hampir dua tahun terakhir. Pertumbuhan lapangan kerja terus berlanjut selama empat bulan berturut-turut, sementara optimisme terhadap tahun depan tetap tinggi berkat harapan perbaikan ekonomi dan pengembangan produk baru.

Sementara itu, sentimen di pasar terhadap Dolar cenderung negatif. Menurut Nigel Green, CEO deVere Group – sebuah organisasi penasihat keuangan independen besar – tarif universal dari Presiden Donald Trump bisa jadi menandai berakhirnya status Dolar AS sebagai mata uang safe-haven utama.

Kekhawatiran akan resesi di AS semakin menguat. Goldman Sachs mengungkapkan bahwa peluang resesi di Amerika Serikat meningkat dari 20% menjadi 35%, terutama karena pesimisme bisnis dan rumah tangga terhadap prospek ekonomi, serta toleransi Washington terhadap perlambatan ekonomi yang lebih dalam.

Data dari AS, data PMI Manufaktur ISM AS untuk bulan Maret turun lebih cepat dari yang diprakirakan, jatuh ke 49,0 dari 50,3, sementara bisnis bersiap menghadapi pengumuman tarif yang diharapkan. Prakiraan median pasar memprakirakan angka 49,5 atau lebih baik. Indeks Pesanan Baru PMI Manufaktur ISM juga mengalami penurunan tajam selama dua bulan berturut-turut, mencapai level terendah dalam dua tahun di 45,2.

Kemudian di sesi Amerika Utara, fokus para para pedagang akan tertuju pengumuman tarif dari Trump, PMI Jasa ISM untuk bulan Maret, data Nonfarm Payroll, serta pidato Ketua The Fed Jerome Powell.

Terkait suku bunga AS, Alat FedWatch CME menunjukkan bahwa para pedagang suku bunga kini memprakirakan hampir 80% kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin pada pertemuan kebijakan 18 Juni.

Indikator Ekonomi

PMI Manufaktur S&P Global

Indeks Manajer Pembelian (PMI) yang dirilis oleh S&P Global menangkap kondisi bisnis di sektor manufaktur. PMI manufaktur merupakan indikator penting dari kondisi bisnis dan kondisi perekonomian secara keseluruhan di Indonesia. Hasil di atas 50 merupakan sinyal bullish bagi Rupiah, sedangkan hasil di bawah 50 dianggap bearish.

Baca lebih lanjut

Rilis terakhir: Rab Apr 02, 2025 00.30

Frekuensi: Bulanan

Aktual: 52.4

Konsensus: -

Sebelumnya: 53.6

Sumber: S&P Global

 

NZD/USD menguat ke level tertinggi mingguan baru, di sekitar wilayah 0,5720-0,5725

Pasangan mata uang NZD/USD mendapatkan momentum positif yang kuat untuk hari kedua berturut-turut dan naik ke level tertinggi baru mingguan, di sekitar wilayah 0,5720-0,5725 selama sesi Asia pada hari Rabu
Leia mais Previous

Harga Emas Tetap Mendekati Rekor Tertinggi di Tengah Kekhawatiran terhadap Tarif Timbal Balik Trump

Harga emas (XAU/USD) menarik beberapa pembeli turun selama sesi Asia pada hari Rabu dan menghentikan penurunan moderat hari sebelumnya dari level tertinggi baru.
Leia mais Next