Back

USD/IDR Terus Anjlok, Dukung Rupiah Capai 16.385, Tunggu Data PMI S&P Global dan ISM AS

  • USD/IDR melanjutkan penurunannya ke sekitar 16.385, karena Dolar AS terus tertekan.
  • Munculnya kekhawatiran terhadap resesi AS menekan DXY ke terendah tiga bulan.
  • PMI Jasa AS yang diterbitkan oleh S&P Global dan ISM akan menyedot perhatian malam ini.

Pasangan mata uang USD/IDR meneruskan pelemahan yang telah terjadi sejak hari Senin pekan ini. Rupiah Indonesia (IDR) kembali mencatatkan penguatan terhadap Dolar AS (USD) di 16.385 pada hari Rabu di sesi Asia.

Dalam upaya untuk menjaga nilai Rupiah tetap stabil, Bank Indonesia (BI) dan Reserve Bank of Australia (RBA) telah memperbarui perjanjian swap bilateral dalam mata uang lokal, yang dikenal sebagai Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA). Perjanjian ini ditandatangani oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur RBA Michele Bullock, dan mulai berlaku pada 4 Maret 2025 dengan jangka waktu 5 tahun. Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah berjalan sejak Desember 2015. Menurut BI, perjanjian ini memungkinkan pertukaran mata uang lokal antara kedua negara tersebut hingga AUD10 miliar (setara USD6,2 miliar) atau nilai Rupiah yang setara.

Sementara itu, Dolar AS (USD) melemah hampir menyentuh level terendahnya dalam tiga bulan terhadap mata uang utama lainnya. Penyebabnya adalah munculnya kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) setelah Presiden Donald Trump memutuskan untuk mempertahankan tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Indeks Dolar AS (DXY) anjlok hingga ke 105,75 sejauh ini. 

Data ekonomi terbaru di Amerika Serikat telah memicu kekhawatiran terhadap resesi. Model GDP Now dari Federal Reserve Atlanta memprediksi bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada Kuartal 1 tahun 2025 akan mencapai -2,8%. Angka ini lebih rendah dari prakiraan sebelumnya sebesar 1,6% pada hari Senin.

Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa tarif terhadap Kanada dan Meksiko akan mulai diterapkan pada hari Selasa, 4 Maret 2025. Selain itu, tarif impor barang Tiongkok dinaikkan dari 10% ke 20%.

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengungkapkan bahwa Presiden Trump mungkin akan mempertimbangkan kembali kebijakan tarifnya dalam waktu kurang dari 48 jam setelah penerapannya. Menurut Lutnick, jika aturan USMCA diikuti, maka bantuan dapat diberikan. Namun, berdasarkan laporan The New York Times, Trump secara pribadi telah menunjukkan niat untuk mempertahankan tarif tersebut.

Malam ini, para pedagang akan menunggu rilis PMI Jasa AS yang dilaporkan oleh S&P Global dan ISM. Jika angka PMI berada di atas level acuan 50, maka akan menunjukkan sektor jasa Amerika Serikat (AS) berkembang, yang akan membantu Dolar AS (USD) memulihkan pelemahannya, namun jika angka data tersebut berada di bawah level acuan, Greenback akan tertekan lebih lanjut, di mana pergerakan USD/IDR akan mengikuti arah USD. 

Indikator Ekonomi

PMI Jasa ISM

Indeks Manajer Pembelian Jasa (PMI) dari Institute for Supply Management (ISM), yang dirilis setiap bulan, merupakan indikator utama yang mengukur aktivitas bisnis di sektor jasa AS, yang merupakan sebagian besar perekonomian. Indikator ini diperoleh dari survei terhadap eksekutif pasokan di seluruh Amerika berdasarkan informasi yang mereka kumpulkan di organisasi masing-masing. Respons survei mencerminkan perubahan, jika ada, pada bulan ini dibandingkan bulan sebelumnya. Angka di atas 50 menunjukkan bahwa perekonomian jasa secara umum berkembang, yang merupakan tanda bullish bagi Dolar AS (USD). Angka di bawah 50 menandakan bahwa aktivitas sektor jasa secara umum menurun, yang dipandang sebagai bearish bagi USD.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Rab Mar 05, 2025 15.00

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 52.6

Sebelumnya: 52.8

Sumber: Institute for Supply Management

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa Institute for Supply Management (ISM) mengungkapkan kondisi sektor jasa AS saat ini, yang secara historis menjadi kontributor PDB yang besar. Data di atas 50 menunjukkan ekspansi aktivitas ekonomi sektor jasa. Pembacaan yang lebih kuat dari perkiraan biasanya membantu USD mengumpulkan kekuatan melawan mata uang utama lainnya. Selain PMI utama, data Indeks Ketenagakerjaan dan Indeks Harga yang Dibayar juga diawasi ketat oleh investor karena memberikan wawasan yang berguna mengenai keadaan pasar tenaga kerja dan inflasi.

USD/JPY Melambung Lebih Tinggi di Atas 149,50 Saat Trump Berbicara

Pasangan mata uang USD/JPY menarik beberapa pembeli ke sekitar 149,75 selama jam perdagangan sesi Asia pada hari Selasa
Leia mais Previous

Harga Emas Terdepresiasi seiring Dolar AS Menguat di Tengah Meningkatnya Imbal Hasil Treasury

Harga emas (XAU/USD) menghentikan laju kemenangan dua harinya pada hari Rabu karena kenaikan imbal hasil Treasury AS menekan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil
Leia mais Next