Back

Berita Harga USD/IDR: Rupiah Naik Ke $15.000 karena PDB Indonesia Optimis, Fokus pada RRT, dan Update the Fed

  • USD/IDR turun dari level tertinggi harian karena PDB Indonesia Q4 yang optimis.
  • PDB Indonesia naik 0,36% QoQ di kuartal 4 versus 0,33% yang diharapkan dan 1,81% sebelumnya.
  • Penghindaran risiko yang terkait dengan Tiongkok dan kekhawatiran the Fed memberikan tekanan pada harga USD/IDR.

USD/IDR memudar dari pemulihan di awal minggu ini karena turun ke $15.050 setelah Indonesia melaporkan data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat (Q4). Namun, perlu dicatat bahwa suasana risk-off menantang para pembeli Rupiah (IDR).

PDB Q4 Indonesia mencatat pertumbuhan 0,36% QoQ dan 5,01% YoY selama Q4. Dengan demikian, angka-angka pertumbuhan tersebut lebih baik daripada prakiraan pasar sebesar 0,33% dan 4,84%, tetapi tetap di bawah 1,81% dan 5,72% dari rilis sebelumnya.

"Ekonomi terbesar di Asia Tenggara berekspansi 5,31% pada tahun 2022, data Badan Pusat Statistik menunjukkan, tingkat pertumbuhan tahunan terbaik dalam sembilan tahun terakhir," kata Reuters setelah rilis PDB Indonesia.

Berbicara tentang risiko, berita utama akhir pekan yang menyatakan bahwa jet tempur militer AS menembak jatuh balon mata-mata yang dicurigai milik Tiongkok di lepas pantai Carolina Selatan bergabung dengan kekhawatiran hawkish seputar Federal Reserve (Fed) AS yang baru-baru ini membebani sentimen.

Menyusul penembakan balon udara oleh AS, Menteri Luar Negeri AS Antony Blink membatalkan kunjungannya ke Beijing yang telah direncanakan sebelumnya. Sebagai reaksi atas peristiwa tersebut, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyebut hal ini sebagai 'reaksi yang jelas berlebihan' dan juga memperingatkan untuk tidak memperparah situasi yang tegang.

Di tempat lain, The Fed yang hawkish lebih baik mendapatkan kehidupan baru setelah laporan pekerjaan dan angka aktivitas AS yang optimis pada hari Jumat, yang pada gilirannya mendukung pemulihan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Yang mungkin juga dapat mempengaruhi sentimen adalah sentimen menjelang pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Selasa, serta pembicaraan pasar bahwa stimulus Tiongkok akan dibatasi.

Dengan latar belakang ini, indeks MSCI untuk saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang merosot 2,0% sementara Indeks Harga Saham Gabungan di Indonesia turun setengah persen pada saat berita ini diturunkan.

Ke depan, katalis risiko akan menjadi sangat penting menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada hari Selasa. Setelah itu, Indeks Sentimen Konsumen UoM AS untuk bulan Februari pada hari Jumat, serta ekspektasi Inflasi Konsumen 5 tahun dari University of Michigan, akan diperhatikan untuk mendapatkan arah yang jelas.

Analisis Teknikal 

Kecuali jika ada penutupan harian melampaui MA 200, di sekitar $15.135 pada saat berita ini ditulis, maka kenaikan USD/IDR akan berakhir.

Pasar Saham Asia: Penjual Memimpin karena Saham Tiongkok di Zona Merah, Kekhawatiran Fed Dorong Imbal Hasil

Sentimen pasar tetap suram karena kekhawatiran yang berasal dari pemimpin blok Tiongkok, serta dari Federal Reserve AS (Fed), mendukung pemulihan terb
Leia mais Previous

GBP/USD Mencoba Menembus 1,2050, Penurunan Terlihat Mungkin Terjadi di Tengah Ketegangan AS-Tiongkok

Pasangan GBP/USD telah mencoba untuk melanjutkan pergerakan pemulihan di atas resistensi kritis 1,2050 di sesi Tokyo. Cable mencari support menengah d
Leia mais Next